1. Menyukai Materi Pelajaran
Secerdas apapun pemateri yang mengajar
atau sepenting apapun materi yang akan dipelajari bukanlah sebuah
jaminan kepastiaan bahwa materi akan tertanam di ingatan. Karenanya,
minat atau perasaan senang dan suka terhadap materi pelajaran adalah
salah satu cara untuk meningkatkan daya ingat. Kamera paling mutakhir
dan paling canggihpun tak akan sanggup menangkap obyek yang kabur atau
tidak jelas. Begitu pula daya ingat, tak akan sanggup menangkap materi
yang kabur atau tidak jelas. Pemateri harus tampil menarik agar disukai
oleh peserta. Peserta juga harus berusaha menghadirkan ketertarikan atau
rasa senang dan suka terhadap materi pelajaran.
2. Belajar dengan Rutin
Salah satu ujian untuk dapat menjadi
mahasiswa pada Universitas al-Azhar di Mesir adalah harus menghafal
kitab suci Al-qur’an. Kitab setebal 3 buku pada umumnya ini menjadi
pusat konsentrasi agar dapat terhafalkan. Dengan membaca secara
berulang-ulang kitab suci tersebut, mengamalkan isi dan menjiwainya.
Para calon mahasiswa menjadi aktivitas tersebut sebagai rutinitas.
Belajar 10 menit setiap harinya tapi rutin adalah lebih efektif
ketimbang baca satu harian penuh kemudian tidak pernah mengulanginya
lagi. Untuk dapat ahli dalam suatu bidang, Anda harus rutin menekuni
bidang tersebut. Anda mesti sudah melakukannya lebih dari 10.000 jam.
Dengan rutin melakukan sesuatu, Anda menjadi ahli. Termasuk ahli dalam
meningkatkan daya ingat.
3. Mempertautkan Obyek Hafalan
Anda juga dapat meningkatkan daya ingat
Anda dengan mencari hubungan obyek hafalan atau mempertautkan obyek yang
satu dengan obyek yang lain. Misalnya Anda ingin menghafal surah
al-Ankabut ayat 45. Tautkan kata kabut dangan tahun kemerdekaan
Indonesia, tahun 1945 atau akrab disebut tahun 45. Sehingga ketika kedua
kata atau obyek tersebut digabung akan menjadi kabut 45. Anda juga
dapat mempertautkan gambar dan angka. Seperti pepatah China; “ satu
gambar memuat seribu makna. “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar